Subscribe Us

Followers, sila tinggalkan link blog saudara saudari ya. Terima kasih sudi mengikuti blog biasa ini

InshaALLAH Sakit Itu OK, OKU Pun OK

InshaALLAH Sakit Itu OK, OKU Pun OK



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم



Segala puji bagi Allah. Kita memuji, meminta pertolongan dan memohon keampunan daripadaNya. Kita juga memohon perlindungan kepada Allah daripada kejahatan dan kejelekan amal perbuatan kita. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk tiada siapa yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang tersesat tiada siapa yang dapat memberinya petunjuk. Selawat dan salam kepada Nabi kita Nabi Muhammad saw , keluarga , para sahabat serta pengikut setia.

InshaALLAH Sakit Itu OK, OKU Pun OK. Tak payah berdukacita. Buat apa bersedih, kerna kesedihan hanya akan menghancurkan semangat. Kesedihan dan dukacita bisa membunuh jiwa. Bahkan ia bagaikan pembunuh senyap kepada manusia. 

Percayalah. Rahmat Allah terlalu luas buat kita. InshaALLAH.

Dunia ini sangat luas untuk kita telusuri dan nikmati. Tidak dapat mengembara ke sebuah negara, pun tak ape, kan sekarang dah ada perkhidmatan internet samada di TM, broadband dan jalur lebar. :). Di hujung jari je, kita dah boleh mengembara ke sesebuah negara, kan? He he sekadar melawak....

Saya berpendapat begini, sebab berdasarkan pengalaman saya sewaktu menjadi penghuni wad hospital dan menjadi pendengar kepada masalah-masalah yang dihadapi oleh pesakit lain. Maaf, di sini saya bukan untuk menunjuk-nunjuk. Cuma ingin berkongsi pengalaman, yang sedikit sahaja sebenarnya, saya kongsikan di ruang cyber.

PENGALAMAN ADALAH GURU TERBAIK KITA




Ada yang bertanya dengan saya,

"Bagaimana Ma? Mesti pada mula-mula Ma menjadi OKU, dan berkerusi roda, Ma rasa useless dan hopeless. Rasa kecewa sangat,kan?" tanya seorang Hamba Allah, kepada saya pada suatu pagi.


"Alhamdulillah, tidak kak," jawab saya.

Terus terang saya katakan, saya tidak bersedih dan hopeless apabila saya berkerusi roda. Sebab saya ingat pesan Allahyarham Ustaz saya di sekolah dahulu, lebih kurang begini:

"Apa sahaja ujian dan musibah yang menimpa setiap mukmin itu ialah tanda kasih sayang ALLAH kepada hambaNya. Selain sebagai penghapus dosa, kalau kita redha dengan ujian Allah, InshaAllah, hamba Mukmin itu akan dapat pahala berganda di sisi Allah."


Alhamdulillah, berkat asuhan dan didikan allahyarham ustaz saya, ia banyak memberi kekuatan untuk saya mendepani musibah itu.

FASILITI OKU

Cuma sebagai manusia biasa, kadang kala saya sedih juga. Itu saya akui. Sedih tu apabila saya cuba mengetengahkan diri saya dalam masyarakat, dengan situasi saya yang baru. Contohnya, apabila fasiliti Orang Kurang Upaya, yang disediakan oleh Pihak Berkuasa Tempatan,  tidak diambil endah oleh orang normal lain.

Di kesempatan ini saya tumpang gembira kerana apabila berkunjung ke bandar Temerloh, Titik Tengah Semenanjung Malaysia, misalnya di Perhentian Bas, sudah ada disediakan ruang khas untuk parking OKU. Tahniah.


Di sini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Mydin Ayer Keroh Melaka yang mana pengawal keselamatannya sangat peka kepada tanda parking OKU Lalu memastikan pengguna menepati signbord parking OKU tersebut.


Menyentuh fasiliti untuk OKU ini, sebagai contoh, parking kereta untuk OKU, sering kali digunakan oleh orang normal lain. Ini sering berlaku di hentian Rawat dan Rehat lebuhraya. 

Walaupun saya kini Alhamdulillah tidak lagi memerlukan parking itu kerana Alhamdulillah Allah menghantarkan si dia menemani perjalanan hidup saya, tetapi suatu peristiwa di mana saya melihat seorang lelaki berkerusi roda terpaksa ditolak jauh oleh keluarganya untuk ke restoran di R&R, lantaran parking OKU telah digunakan oleh insan normal lain.

Tidak terfikirkah atau tidak terlintaskah rasa simpati atau empati di hati individu itu? Dunia ini ibarat roda, mungkin hari ini kita atau keluarga kita OK, bagaimana pada masa depan?

Ini kerana, seseorang itu menjadi insan cacat atau OKU, atas pelbagai faktor. Salah satu daripada seseorang itu mendapat kecacatan ialah melalui kemalangan samada kemalangan jalan raya atau kemalangan yang tak terduga di tempat kerja, di rumah, di bilik air dan di mana sahaja.

Selain itu, isu stigma. Isu stigma ini biarlah menjadi rahsia hidup saya.


Ops, banyak sudah saya ceritakan contoh situasi yang mengundang kesedihan. lebih baik saya hentikan setakat itu dulu. Lebih baik, syaa tulis di blog ini, sesuatu yang indah-indah, baik-baik, muluk dan mulus.

THINK POSITIVE

Lagipun, berdasarkan jurnal perubatan, bagi pesakit yang setiap  hari menulis peristiwa positif dalam hidup mereka, ia akan membantu pemulihan diri pesait tersebut.


Lalu, ayuh, anak-anak murid walau di mana anda berada, teman dan pelayar blog ini. jom kita berfikiran positif.

Percayalah, dengan berfikir positif, walau pahit macam mana musibah yang menimpa kita, walau sakit yang teramat sangat menyerang kita, dan segala macam kepahitan yang ibarat sudah jatuh ditimpa tangga, inshaAllah, semua itu akan kita dapat hadapi dengan tenang dan tabah.


Berdasarkan pengalaman saya, sedikit tip yang dapat saya coretkan di sini. Antara tip berfikiran positif:


1) Pertama, yakinlah bahwa ujian yang terjadi semuanya adalah kehendak Allah. Itu suatu tanda bahwa Allah-lah yang berhak untuk membangun, atau menghancurkan semua ciptaan-Nya. Percaya bahawa Allah SWT tidak menjadikan peristiwa pahit yang menimpa kita sebagai satu yang sia-sia.


2) Bila Allah beri pada kita ujian kepahitan, (kesenangan juga suatu ujian), sebenarnya di situ, sebagai satu cara kita lebih mendekatkan diri kepada Allah. Contohnya, Dengan mendirikan solat fardhu, lepas tu buat solat sunat pula, dan membaca Al Quran. Oleh itu, yakinlah bahwa Allah Maha Suci dari perbuatan zalim terhadap hamba-Nya. Dengan kasih-Nya, dibalik kepahitan terhimpun kasih sayang yang senantiasa memancar.


3) Percaya Allah akan memberikan kebaikan, jika kita bersabar semasa menghadapi ujian dan musibah itu. Allah SWT, Sebagai Pencipta kita, Maha Tahu kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh makhluk-Nya sehingga Dia tidak akan mencelakainya.


 ‘Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya’
(Al-Baqarah:284)

.
Ketiga, yakinlah bahwa setiap keputusan dan ketetapan sudah diukur. Dia Maha Tahu kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh makhluk-Nya sehingga Dia tidak akan mencelakainya.

Keempat, yakinlah bahwa setiap ujian ada akhirnya. Dunia ini fana. Dan setiap ujian menjadi sinyal bahwa apa yang kita miliki didunia tidak akan abadi, semuanya akan sirna.


Kelima, yakinlah bahwa ujian yang melimpah akan mendatangkan hikmah yang teramat dalam. Percayalah ketika Allah memberikan ujian, Alloh juga sudah mempersiapkan keberuntungan kepada hamba-Nya yang diuji tadi.

Dan kita harus yakin bahwa ujian yang Alloh berikan tidak lain hanyalah untuk kebaikan hamba-Nya.

Jangan resah dengan ujian yang menimpa dan jangan mengeluh dengan kegetiran yang bertubi-tubi, karena sesungguhnya Allah jika mencintai suatu kaum maka Alloh akan mengujinya. Yakni barang siapa rela dengan ujian itu maka dia akan memperoleh ridha-Nya, dan barang siapa membenci ujian yang datang kepadanya, maka akan memperoleh murka-Nya.


Sahabat, pupuklah sikap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa dibalik ujian ada hikmah yang sudah Allah persiapkan.



Adakalanya….
Hari yang panas dan ceria
Bertukar mendung seketika
Mentari merangkak pergi
Gumpalan awan bertandang sisi
Hati gundah
Tercari-cari
ke mana perginya mentari yang dinanti

Begitulah hidup…
Di saat kau selesa dengan kehidupan
tiba-tiba kau diuji dengan kehilangan
kehilangan nikmat harta
kehilangan nikmat ilmu
kehilangan nikmat rakan dan keluarga
dan kau meratapinya….

Bila kau memandang segalanya dari Tuhanmu…
Yang menciptakan segalanya
yang menimpakan ujian
yang menjadikan sakit hatimu
yang membuatkan keinginanmu terhalang
serta menyusahkan hidupmu
pasti akan damailah hatimu kerna…
masakan Allah sengaja mentakdirkan segalanya untuk sesuatu yang sia-sia


Bukan Allah tak tahu derita hidupmu…
retaknya hatimu
sengsaranya sukmamu
Mungkin itulah yang Dia mahukan
kerna
Dia tahu
Hati yang sebeginilah
selalunya lebih lunak dan mudah untuk
DEKAT dan AKRAB dengan-Nya

Saat hujan turun membasahi hatimu
kau menangis kerna
merasa beratnya ujian tidak tergalas
~SenYumLaH~

 ‘Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya’
(Al-Baqarah:284)

“kerana sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
(Al-Insyirah 5-6)
  

0 Comments:

Disclaimer

(c) Blog ini bukanlah pandangan rasmi pemilik blog atau majikan pemilik blog. Pemilik blog adalah tidak bertanggungjawab bagi apa-apa kehilangan atau kerugian yang disebabkan oleh penggunaan mana-mana maklumat yang diperolehi dari laman blog ini .